Pep Guardiola Enggan Perpanjang Kontrak Meski Manchester City Sukses Treble Winner

Bola Arena

Bolaarena.com – Ketika membicarakan mengenai klub dari Inggris yang memiliki prestasi paling menawan di musim terakhir, maka nama Manchester City akan mencuat dalam daftar teratasnya. Tidak lain karena skuad asuhan pelatih Pep Guardiola tersebut berhasil tampil mendominasi di semua kompetisi yang diikuti.

Manchester Biru tidak hanya berhasil menjadi penguasa di FA Cup saja, namun juga kompetisi elite Premier League dan Liga Champion. Tentunya ini merupakan catatan yang luar biasa dan langka, mengingat dalam sejarah persepakbolaan negeri Ratu Elizabeth selama ini baru klub Setan Merah Manchester United saja yang mendapatkan treble winner sama dengan raihan Manchester City musim ini.

Read More

Sejarah Luar Biasa

Catatan yang sangat luar biasa itu bermula ketika para anak didik Pep Guardiola berhasil masuk pada partai puncak Piala FA. Tidak tanggung-tanggung musuh yang dihadapi kala itu di stadion Wembley adalah klub raksasa sekota Manchester United.

Saat itu, Manchester Biru benar-benar menunjukkan penampilan yang sangat impresif sejak awal dimulainya laga. Bahkan banyak yang mengatakan bahwa secara performa jauh lebih menjanjikan dibanding sang rival sekota.

Terbukti dari hasil akhir dimana The Citizens akhirnya bisa menekuk perlawanan The Red Devils dengan skor 2-1. Hal ini terjadi lantaran gol yang dibuat oleh Ilkay Gundogan di menit ke-1 dan 51, hanya dapat dibalas sekali oleh Bruno Fernandes pada menit ke-33.

Menilik hasil akhir tersebut, maka secara resmi gelar Piala FA pun jatuh ke tangan Manchester City. Namun itu tidak lantas membuat seorang Pep Guardiola berbahagia karena merasa ini bukan target utamanya.

Lanjut, pada kompetisi berikutnya yakni Premier League, sebenarnya Manchester City nyaris kehilangan gelarnya. Sebab ketika pertengahan musim yang memiliki peluang lebih untuk mendominasi adalah klub The Gunners Arsenal.

Akan tetapi, berkat konsistensi yang ditunjukkan oleh Ilkay Gundogan dan kawan-kawannya, akhirnya Manchester Biru berhasil menyusul perolehan poin pada penghujung liga. The Gunners pun pungkasnya harus tergeser ke posisi kedua klasemen.

Kondisi ini bertahan hingga kompetisi Premier League usai sehingga Manchester City dinobatkan sebagai sang juara. Walaupun pada dua pertandingan terakhir, anak asuh Pep Guardiola kurang mendapatkan hasil maksimal dengan sekali tertahan imbang dan sekali mengalami kekalahan.

Kemudian, mengenai gelar kedua ini sebenarnya sempat menuai kontroversi dari kalangan pecinta sepak bola. Lantaran klub Manchester Biru diduga telah melakukan pelanggaran yang berpotensi untuk pencabutan gelar juaranya. Namun, dugaan tersebut sampai sekarang belum dapat dibuktikan kebenarannya, sehingga Manchester City hingga sekarang masih sah untuk menyabet gelar juara.

Pep Guardiola Mulai Buka Suara

Usai anak asuhnya mengoleksi gelar Premier League, akhirnya Pep Guardiola mulai berani untuk angkat suara. Terutama tentang targetnya untuk mendapatkan gelar juara Liga Champion, khususnya demi mencatatkan sejarah baru dan menyamai rekor rival sekota, Manchester United.

Namun demikian, meski kala itu telah memastikan satu tiket ke partai puncak, nampaknya perjuangan yang harus dilalui oleh Ilkay Gundogan dan rekan-rekannya sangat berat. Sebab Manchester Biru harus menghadapi kekuatan dari raksasa Serie A Italia Inter Milan.

Semua benar-benar terbukti dari sengitnya atmosfer perlawanan ketika kedua klub bertarung. Sejak awal keduanya terlihat imbang, terlihat dari babak pertama yang berakhir tanpa adanya gol. Sampai kemudian, di menit ke-68 Rodri menjadi pahlawan Manchester City dengan menjebol gawang Inter Milan.

Satu-satunya gol yang tercipta di pertandingan tersebut pun sukses untuk membawa Manchester City meraih gelar juara. Pep Guardiola pun akhirnya bisa tersenyum puas dan bangga atas jerih payah anak asuhnya.

Masa Depan Pep Guardiola

Seolah bertolak belakang dengan raihan kesuksesan treble winner yang ditorehkannya bersama Manchester City, Pep Guardiola belakangan memberikan pernyataan mengejutkan. Pelatih asal Spanyol itu mengaku enggan untuk melakukan perpanjangan kontrak, padahal kontraknya hanya tersisa 2 tahun saja.

Alasannya karena pelatih yang mempersembahkan 12 trofi untuk Manchester City itu sudah merasa lelah. Apalagi menurutnya kemenangan di Liga Champion yang terakhir cukup melelahkan dan menguras tenaga dan pikirannya.

Walau demikian, dirinya tidak menampik bahwa merasa puas dan tenang akan pencapaian yang telah didapatkan bersama anak asuhnya. Apalagi itu mencatatkan sejarah baru yang pastinya sangat langka.

Lebih lanjut untuk masa depan karirnya sendiri, Pep Guardiola diketahui akan meninggalkan negeri Ratu Elizabeth jika kontraknya berakhir. Kemudian akan fokus untuk menangani tim nasional Brasil atau Amerika Serikat dalam beberapa waktu mendatang.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *