Mateo Kovacic dan Potensi Man City Punya Dua De Bruyne

Bola arena

Bolaarena.com – Mateo Kovacic akan segera menjadi rekrutan pertama Manchester City, dengan kesepakatan transfer telah terkunci. Gelandang Kroasia diharapkan bisa menjadi pengganti Ilkay Gundogan. Tetapi sejatinya, Kovacic berpotensi membuat Manchester City jadi punya dua Kevin De Bruyne.

Wajah Baru Sektor Tengah

Manchester City, dengan statusnya sebagai juara bertahan Premier League ingin melakukan pembenahan skuad, sebagaimana tim lain. Tidak akan ada banyak perubahan dari skuad juara Pep Guardiola tampaknya. Terkecuali sektor gelandang yang akan dihias wajah berbeda.

Read More

Ilkay Gundogan sebelumnya telah mengumumkan kepindahannya menuju Barcelona, tepat setelah memenangi Liga Champions pertama untuk City. Fakta ini membuat City dihadapkan pada kepincangan, apabila tidak ada pengganti segera untuk Gundogan.

Itulah alasan mengapa City menjelajah pasar, dan menemukan pengganti Gundogan, tidak jauh dari domisili mereka. Adalah Mateo Kovacic, gelandang Chelsea asal Kroasia yang menarik perhatian mereka. City intens memburu Kovacic dan akhirnya sukses mendapatkannya.

Dengan atribut yang dimiliki, mahar untuk menggaet Kovacic terbilang murah, cuma 30 juta poundsterling. Mahar transfer ini nantinya akan dibagi menjadi dua sistem pembayaran. 25 juta akan dibayar secara kontan, dengan sisanya akan dibayar sebagai bonus.

Pekan kemarin, Kovacic telah melakukan tes medis, diharapkan bisa segera diresmikan menjadi pemain baru City. Potensi transfer ini terjadi sudah di angka 90 persen lebih. Dengan kata lain, Kovacic sudah menjadi pemain City, walau peresmian belum terjadi.

Melihat beberapa fakta di atas, sudah jelas bahwa City menargetkan Kovacic untuk menggantikan Gundogan. The Citizen sendiri sudah melirik Kovacic semenjak sang gelandang masih memperkuat Real Madrid. Tapi mereka kalah saing dari Chelsea kala itu.

Sebuah momentum tepat karena kebetulan, dengan minat yang makin intens, Gundogan pergi. City sekalian saja melepaskan penawaran, membuat Chelsea tak bisa berkata banyak. Pasalnya kontrak Kovacic sendiri tinggal setahun lagi, membuat keputusan ini menjadi yang terbaik.

Suksesor Gundogan

Kalau melihat bagaimana Gundogan bermain, ia adalah jangkar penjaga area tengah Manchester City musim lalu. Untuk urusan defensive, Rodri punya kontribusi lebih besar. Sementara Gundogan lebih berperan sebagai pengalir bola dan penjaga tempo permainan.

Sudah bisa ditebak, Pep akan langsung memberi Kovacic peran sebagai gelandang nomor 8. Peran yang sama persis dengan apa yang ia mainkan bersama Chelsea. Tentunya ini akan mengeksploitasi kemampuannya secara maksimal, sebagai gelandang dengan daya jelajah luas.

Kalau di Chelsea, Kovacic membentuk trio yang bagus dengan Jorginho dan N’Golo Kante. Trio ini menawarkan banyak hal, seperti mobilitas, kontrol lapangan tengah dan efektifitas permainan. Pep mungkin akan sedikit mengubah skemanya, menjadi 4-3-3 dengan adanya Kovacic.

Trio Rodri, Kovacic dan De Bruyne barangkali menjadi trio maut lini tengah musim depan. Rodri ditempatkan sebagai jangkar, lebih fokus ke area defensive. De Bruyne sementara punya peran lebih advance, sebagai pengalir bola ke depan.

Adapun Kovacic sendiri akan menjadi support  buat De Bruyne dan Rodri. Kemampuan bertahannya yang cukup bagus akan membuat kerjasamanya dengan Rodri bak kerjasamanya dengan Kante. Sementara itu, ia juga bisa membantu De Bruyne mengalirkan bola kalau-kalau gelandang Belgia telat naik.

Akan Ada 2 De Bruyne?

Meski diplot sebagai pengganti Gundogan, potensi berbahaya Kovacic bisa membuat Manchester City seolah-olah punya dua Kevin De Bruyne. Meski tidak sedewa De Bruyne, Kovacic punya potensi menjadi gelandang seperti De Bruyne.

Footy Stats mencatat Kovacic punya nilai expected assists 0,25 per 90 menit, tertinggi di antara pemain lain. Umpan kunci yang dilepas Kovacic berada di angka rerata 1,23 per 90 menit. Sebuah statistik yang membuktikan ia berpotensi menjadi De Bruyne ke-2.

Sementara itu, statistik matang yang didapat Kovacic kala memperkuat Chelsea memang tidak begitu mencolok. Gelandang Kroasia terhitung hanya mengepak enam gol plus 15 assist dari 221 laga yang dimainkan. Tapi potensi menjadi De Bruyne tidak bisa disisihkan.

Bayangkan ada dua Kevin De Bruyne di Manchester City musim depan. Kalau satu saja sudah merepotkan, bagaimana kalau mereka punya dua. Namun, ibarat sebuah makanan, Kovacic masih berupa bahan mentah. Tinggal menunggu apakah Pep bisa meramunya menjadi sematang De Bruyne.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *