Tim Korea Utara Putri U-17 Juara Piala Asia 2024

Bolaarena.com – Tim Korea Utara yang tidak populer di kancah internasional apalagi olahraga berhasil memberikan kejutan dengan menjadi juara Piala Asia Putri U-17. Piala bergengsi yang kebanyakan di dominasi Jepang dan Korea Selatan.

Digelar pada negara Indonesia bertepat di Pulau Bali Minggu (19/5/2024) malam, permainan berlangsung ketat dan terjadi jual beli serangan. Selayaknya laga final banyak peluang dan kemelut yang tercipta.

Read More

Jalan Pertandingan Tim Korea Utara Putri vs Jepang Babak Pertama

Negara dari Kim Jong Un berhasil mendapatkan satu piala bergengsi di Indonesia, di bawah asuhan pelatih Song Sun Gwon permainan Korea Utara meski tidak sepenuhnya mendominasi tapi tetap berhasil mendapatkan kemenangan.

Jual beli serangan berlangsung sejak pukul 19.00 Wita dan pertandingan berlangsung sangat seru. Duel tidak hanya terjadi antara satu pemain melainkan banyak pemain dan berlangsung sedikit keras.

Kedua tim saling beradu untuk mencetak gol demi mengamankan kemenangan di babak final tersebut. Korea Utara berhasil memiliki kesempatan untuk mencetak gol berturut-turut pada menit 11 dan 13.

Hanya saja penampilan pertahanan dari kiper Jepang begitu menakjubkan. Sakata Korin berhasil membuat pertahanan menjadi lebih aman dengan penyelamatan gemilang menahan serangan dua pemain Korut.

Ho Kyong pada menit 11 melakukan tendangan yang berhasil diredam oleh pertahanan tim Korea Utara Putri. Begitu juga dengan Choe II Son yang mengupayakan hal serupa pada dua menit sesudahnya.

Permainan yang Rapi Teratur

Meski terus digempur tim dari negeri sakura yang terkenal mampu melakukan organisasi permainan rapi teratur. Berhasil melakukan serangan balik mematikan dan efisien kepada lini pertahanan lawan.

Alhasil ada upaya yang hampir membuat Korut kebobolan dengan serangan balik yang diakhiri oleh Hirakawa Hina pada menit ke 31. Hanya saja kiper Korut Pak Uu Gyong mampu menahannya dengan baik.

Penyelamatan gemilang ini membuat asa dari tim Korut kembali bergejolak. Gempuran demi gempuran dilakukan, namun Jepang tetap tampil rapi menahan serangan demi serangan yang masuk ke pertahanan.

Jon II Chong melakukan inisiasi untuk bisa memecah kebuntuan dengan melakukan tendangan kerasnya. Hanya saja tendangannya melambung melampaui mistar gawang pada dua menit sesudahnya.

Pertandingan berjalan alot dan semua serangan hanya sampai ke lini pertahanan masing-masing. Tidak ada tendangan yang mengarah ke gawang dan berbahaya, sehingga pertandingan pada babak pertama terjadi tanpa gol.

Kemudian istirahat terjadi dan kedua pelatih memberikan instruksi untuk menyerang lebih bagus. Pergantian demi pergantian dilakukan untuk menambal kelemahan dari pemain yang tidak tampil.

Baca juga artikel kami seputar: Alasan Ramadhan Sananta Tidak Main Lawan Irak Nanti

Jalannya Pertandingan Tim Korea Utara Putri U-23 vs Jepang

Pertandingan berjalan kembali dan permainan kembali seperti semula. Korea Utara berhasil melakukan serangan kilat yang membuat pertahanan Jepang menjadi longgar dan menyebabkan kekacauan.

Atas kekacauan tersebut membuat pertahanan terorganisasi dari Jepang hancur, alhasil melalui kemelut di depan gawang, Jon II Chong berhasil mencetak gol pada momen kemelut tersebut.

Padahal babak kedua baru mulai beberapa detik dan itu membuat mental dari Jepang turun. Jon II Chong berhasil menambah catatan golnya dan membuat dirinya otomatis menjadi pencetak gol terbanyak pada turnamen.

Jepang tidak tinggal diam dan melakukan segala cara untuk menembus pertahanan dari Korut. Serangan melalui skema terorganisasi tidak bisa menembus pertahanan Korut karena memang skill berbeda.

Sehingga membuat serangan dari Jepang harus terhenti sebelum masuk ke lini pertahanan dari Korut. Tentu permainan menjadi makin memanas karena memang ini penentuan siapa juaranya.

Pelanggaran demi pelanggaran terjadi dan membuat perpanjangan waktu pada pertandingan tim Korea Utara putri vs Jepang sampai 5 menit. Tambahan waktu yang sangat menyiksa untuk Korut.

Jepang terus melakukan serangan tapi karena Korut tampil bagus dengan penguasaannya juga. Pluit panjang akhirnya ditiup oleh wasit yang memimpin jalannya pertandingan final seru dan berkualitas tersebut.

Meski Jepang harus kalah di final dari Korea Utara, namun Jepang masih bisa lolos ke piala dunia U-17 Dominika pada bulan Oktober 2024 mendatang. Begitu juga Korea Selatan yang berhasil mengamankan posisi ketiga.

Tentunya dengan hasil tersebut membuat tim Korea Utara berhasil menjadi juara dan berhak atas hadiah, begitu juga dengan MVP Jon II Chong yang menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Asia tersebut.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *