Sederet Bukti Kalau Karir Lionel Messi di PSG Tidaklah Gagal

Bola arena

Bolaarena.com – Lionel Messi telah meninggalkan sepakbola Eropa, termasuk meninggalkan kisahnya di PSG yang oleh sebagian orang dinilai sebagai kegagalan. Namun, angka tidak bisa berbohong bahwa karir Messi di Paris bukan sebuah kegagalan. Bagaimana bisa?

Prestasi Seakan Tak Berarti

Masih ingat bagaimana habis kontraknya Lionel Messi di Barcelona membuat dunia heboh pada tahun 2021. Kehebohan itu berlanjut manakala Paris Saint-Germain melakukan upaya perekrutan La Pulga. Sebuah upaya yang berhasil, dan digadang menjadi era terbaik PSG, dilihat dari skuadnya.

Read More

Messi datang dengan sederet bintang lain, termasuk Sergio Ramos yang kala itu baru saja meninggalkan Real Madrid. Harapan PSG kala itu adalah menjadikan Messi sebagai pelengkap puzzle. Ekspektasinya, dengan skuad semewah kala itu, PSG bisa menjuarai Liga Champions yang diidamkan.

Sayangnya, ekspektasi itu harus berubah menjadi kekecewaan. Dua musim Messi berseragam Les Parisiens, PSG tetap tidak mampu memboyong ‘Si Kuping Besar’ ke Paris. Sebuah fakta yang agak mengerikan buat Messi. Mengingat ia adalah peraih empat trofi UCL di Barcelona.

Memang, ada beberapa faktor yang membuat PSG gagal. Tapi semua pihak seakan mengarahkannya pada Messi. Messi dinilai gagal meng-carry tim menuju apa yang mereka idamkan. Padahal ekspektasi awal Messi akan membawa tim ini merengkuh trofi itu.

Hanya dengan dua musim, karir Messi yang gemerlap sebelumnya seakan tidak ada artinya. Messi dicap gagal di PSG, terlepas dari apa yang sudah ia persembahkan untuk klub asal Paris tersebut. Termasuk dua gelar Ligue 1 di dua musim karirnya.

Benarkah Messi Gagal di PSG?

Berkaca dari apa yang sudah diraih PSG selama dua musim Messi di sana, semua orang sepakat mencap Messi gagal. Gagal memenuhi sudah pasti. Tapi, layakkah Messi dibilang gagal selama dua musim di Paris?

Fakta mengerikannya adalah, kalau melihat penampilan dan statistik Messi, overall dia tidak bisa dibilang gagal. Buktinya, Messi masih tetap produktif, walau sempat kesulitan di fase-fase awal bersama PSG. Musim lalu saja, Messi mencetak 21 gol, dari total 41 laga.

Kalau melihat secara keseluruhan, Messi telah membukukan 32 biji gol, buah 75 penampilan di semua ajang. Memang bukan sebuah angka yang produktif secara kasat mata. Tapi catatan ini wajar mengingat Messi baru dua tahun di Paris.

Bandingkan saja dengan statistik Messi semasa masih di Barcelona. Butuh setidaknya lima tahun bagi Messi untuk mengepak lebih dari 20 gol dalam semusim. Empat musim pertamanya di Barca, catatan terbaiknya hanyalah 17 gol semusim. Itu ia dapat pada 2006/2007.

Sebuah polling baru-baru ini juga menunjukkan kalau Messi adalah pemain asing terbaik di Ligue 1. Ia mampu mengalahkan nama-nama macam Jonathan David, Folarin Balogun, bahkan Alexis Sanchez. Padahal secara matematika, tiga nama tersebut punya statistik lebih baik.

Ingat gol Messi saat ditahan Strasbourg akhir Mei kemarin. Faktanya, ini adalah gol ke-496 Messi, yang membuatnya lampaui rekor Cristiano Ronaldo. Bahkan dengan cap gagal yang ia terima, Messi tetap bisa mencetak rekor sedemikian.

Statistik lain menunjukkan Messi adalah pemberi umpan terbanyak di Ligue 1 musim lalu, dengan 16 assist. Messi juga mencatat 58 umpan terobosan, menonjolkan sisi kreatifnya. Jumlah ini adalah yang terbanyak di 7 liga top Eropa.

Messi Atau PSG yang Gagal?

Sekarang, Messi sudah siap membuka lembaran baru dalam karirnya, meninggalkan hingar-bingar sepakbola Eropa untuk pindah ke AS. Satu pertanyaan yang harus dijawab dengan tepat. Sebenarnya siapa yang gagal, Messi atau PSG?

Messi sudah membuktikan bahwa dirinya belum habis, dan masih layak disebut sebagai GOAT, alias yang terbaik. Tidak ada alasan para penggemar PSG membenci Messi. Juga tidak ada alasan menyebut Messi tidak bermain sepenuh hati di Paris.

Buat PSG sendiri, kisah Messi hendaknya menjadi pelajaran bahwa tidak ada sesuatu yang instan. Messi saja butuh lima tahunan untuk beradaptasi di Barcelona. Bagaimana mungkin mereka mau menjadikan Messi si juru selamat hanya di tahun pertamanya?

Tengok Manchester City. Sebuah contoh investasi dana besar nan berhasil, dibangun melalui sebuah proses, bukan lewat materi semata. Kalau melihat bagaimana rekam jejak dan fakta yang dipaparkan, sudah jelas bukan? Siapa diantara Messi dan PSG yang layak dicap gagal?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *