Resmi Merapat, Bagaimana Mason Mount Bakal Berperan Untuk MU?

Bola arena

Bolaarena.com – Tarik ulur yang melelahkan perkara transfer Mason Mount akhirnya selesai. Meski Manchester United dikabarkan menyerah, endingnya, mereka jadi pemenangnya juga. Lantas, seperti apa Mount akan berperan dalam skuad besutan Erik Ten Hag musim depan?

Rampungnya Transfer Melelahkan

Akan ada perpisahan dalam setiap perjumpaan, dan inilah gilirannya Mason Mount. Perjalanan karirnya bersama Chelsea sudah tamat. Manchester United secara mengejutkan berhasil merampungkan transfer Mount. Kendati harus melewati sekelumit proses yang melelahkan.

Read More

MU telah mengajukan setidaknya dua tawaran, berakhir dengan penolakan dari kubu Chelsea. Banyak laporan menyebut bahwa tawaran kedua senilai 55 juta poundsterling akan menjadi tawaran terakhir. Yang berarti MU akan mundur apabila tawaran tersebut ditolak.

Namun, fakta mengejutkan berkata lain. MU masih terus maju, dan bahkan menurut Fabrizio Romano, MU tidak pernah mundur. Angka penawaran terhenti di nominal 60 juta poundsterling. Rinciannya 55 juta transfer fee, plus 5 juta tambahan dalam bentuk bonus.

Ada peningkatan gaji secara drastis yang akan diterima Mount di MU nanti. Romano menyebut Mount bakal disodori gaji 250 ribu poundsterling per pekan, dengan kontrak berdurasi lima tahun. Jumlah yang jauh dibanding 80 ribu poundsterling yang ia terima di Chelsea.

Role Apa Paling Sesuai?

Di Chelsea, Mount lebih sering dipakai sebagai gelandang serang. Tapi, di MU, posisi itu adalah milik Bruno Fernandes. Adalah hal yang hampir mustahil Fernandes bakal digusur, terlebih melihat fakta bahwa Mount cuma ‘anak baru’.

Kalau begitu, apa rencana yang dipersiapkan Erik Ten Hag dengan kedatangan Mount ke dalam timnya? Peran seperti apa yang sudah ia siapkan, kalau sektor gelandang serang sudah pakem milik Bruno Fernandes?

Memang, saat di Chelsea, Mount dominan bermain sebagai attacking midfielder. Tapi, Mount juga beberapa kali dimainkan sebagai gelandang tengah. Sesuatu yang mungkin akan cocok dengannya di MU nanti.

Membedah formasi milik Ten Hag, juru taktik berkepala pelontos biasanya menggunakan skema 4-2-3-1. Posisi yang paling mungkin dimainkan Mount adalah sebagai gelandang tengah, seorang pivot. Di sektor itu, harusnya, ia akan bertandem dengan Casemiro yang sudah nyaman di pos tersebut.

Kalau melihat musim lalu, sektor pivot juga sebenarnya sudah punya tuan. Posisi ini adalah milik Casemiro dan Christian Eriksen. Eriksen dan Mount sama-sama punya kreativitas. Tapi satu aspek tampaknya telah menempatkan Mount selangkah di depan pria Denmark.

Statistik dan permainan Mount yang menonjol di Chelsea, selain kreativitasnya, sejatinya adalah kemampuan bertahannya. Eks Derby County itu pandai melakukan pressing, sesuatu yang cocok dengan gaya bermain Ten Hag. Sementara di sisi lain, Eriksen punya nilai defensif yang lebih rendah.

Seorang box-to-box seperti Mount inilah yang dibutuhkan MU. Mount piawai mencari ruang, juga punya visi yang bagus. Ia lihai mencari ruang, memberi posisi bagus bagi rekan-rekannya untuk mengumpan, begitu pula sebaliknya.

Bandingkan dengan Eriksen, yang beberapa kali kesulitan melakukan recovery ketika kehilangan bola. Mount sementara itu tidak ragu menempel ketat lawan apabila timnya kehilangan posisi atas bola. Menjadikan Mount sebagai opsi lebih ideal ketimbang Eriksen.

Peran Lain Juga Memungkinkan

Walau posisi pivot sebagai tandem Casemiro adalah posisi realistis, Mount mungkin sesekali bakal digeser ke pos lain. Jangan lupakan fakta bahwa Mount adalah gelandang serang yang luar biasa. Ia bisa menjadi opsi rotasi, kalau-kalau Bruno Fernandes berhalangan.

Ten Hag juga bisa sedikit mengutak-atik taktiknya, sehingga Fernandes dan Mount bisa bermain di lapangan yang sama. Opsinya adalah salah satu dari mereka harus melebar. Sesuatu yang pernah dicoba Ten Hag, dan memang bisa dijalani dengan baik, oleh keduanya.

Satu yang menarik, Mount juga beberapa kali bermain sebagai penyerang sisi kala masih memperkuat Chelsea. Memang, tidak seoptimal ketika ia bermain sebagai AMF atau CMF. Tapi posisi ini masih sangat ideal buat Mount yang punya atribut cukup lengkap.

Melihat bagaimana pergerakan tanpa bolanya, memasang Mount di pinggir akan membuatnya lebih leluasa menjelajah sektor sayap. Kemudian, visinya yang bagus bisa jadi benefit untuk para striker. Mount bisa jadi pengumpan yang mengirim bola pada striker MU nantinya.

Yang perlu diperhatikan adalah MU sudah punya sederet pemain sayap, seperti Sancho, Rashford dan Garnacho. Pemain-pemain ini akan sulit untuk disingkirkan dari lineup utama. Jadi, untuk opsi sayap, Mount paling banter nampaknya cuma bakal dijadikan opsi rotasi.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *