Jude Bellingham dan Apa yang Bisa Ditawarkan Sang Gelandang Untuk Real Madrid

Bola Arena

Bolaarena.com – Transfer Jude Bellingham ke Real Madrid baru saja rampung, dengan mahar transfer bernilai di atas 100 juta euro. Mahar sebesar itu tentunya bukan mahar yang sembarangan. Lantas, apa yang bisa ditawarkan Jude Bellingham kepada Real Madrid selaku klub pembelinya?

Pengorbanan yang Layak

Saga transfer musim panas yang melibatkan Jude Bellingham baru saja rampung, dengan kepindahan sang gelandang ke Real Madrid. Bintang muda sensasional itu pindah dengan mahar yang tidak murah. Taksiran angkanya mencapai 103 juta euro.

Read More

Real Madrid memang sudah lama mengincar Bellingham, bahkan semenjak sang gelandang muda masih memperkuat Birmingham City. Sayangnya, mereka kalah dari Dortmund, di mana Bellingham lebih memilih pindah ke Jerman, alih-alih Spanyol.

Momen penantian Real Madrid akhirnya selesai, dengan keberhasilan mereka merebut Bellingham dari raksasa Jerman. Walau harus mengorbankan gelontoran dana yang besar, Real Madrid tidak masalah. Mereka tahu kualitas Bellingham, dan seperti apa gaya bermainnya.

Tidak ada klub yang berani mengeluarkan dana sedemikian besar guna memboyong pemain seperti Bellingham yang masih terbilang belia. Terkecuali klub itu tahu seberapa besar potensi pemain yang akan mereka gaet. Seperti inilah kasus Bellingham dan Real Madrid.

Gelandang Paket Komplit

Sebagai seorang gelandang, Bellingham adalah sebuah paket komplit. Seorang pemain yang serba bisa ditempatkan di mana saja. Ambil contoh di Dortmund. Edin Terzic memberi Bellingham beberapa role berbeda. Sebagai gelandang kanan, serta sebagai seorang gelandang bertahan.

Atribut Bellingham sebagai gelandang Box-to-Box sangatlah lengkap. Ia adalah pembantu serangan yang luar biasa. Sementara di sisi lain, kemampuannya membantu pertahanan juga bisa dibilang lumayan.

Kalau melihat heatmap Bellingham di Bundesliga, dapat disimpulkan bahwa daya jelajahnya luar biasa. Bellingham menguasai hampir seluruh area lapangan tengah. Bahkan, seluruh lapangan hampir dibuat rata oleh heatmap eks pemain Birmingham City tersebut.

Dalam hal menyerang, Bellingham mampu melakukan build-up serangan dengan baik. Bellingham berani turun, bahkan sampai sejajar centre back untuk membantu proses build-up. Maju ke area lawan, ia juga pandai mencari ruang dan celah di antara barisan pertahanan lawan.

Visi bermain Bellingham juga cukup mumpuni. Kerapkali, ia melakukan scanning terlebih dahulu ketika menguasai bola. Lalu memberi umpan kepada rekannya yang benar-benar berada dalam posisi bagus. Terkadang, Bellingham juga menjadi motor pengubah arah serangan timnya.

Dalam hal bertahan, kemampuan Bellingham juga punya beberapa atribut bagus. Bellingham berani melakukan pressing ketika timnya kehilangan bola di area lawan. Kemudian, di area bermain sendiri, Bellingham kerap kali mundur jauh guna menutup celah yang ditinggalkan centre back.

Statistik dari laman Bundesliga menggambarkan betapa cemerlangnya Bellingham, meskipun dalam sebuah situasi bertahan. Bellingham memenangkan 482 duel dengan pemain lawan, dan statistik ini menjadi yang terbanyak di kompetisi tersebut.

Semua skillset ini menjadikan Bellingham sebagai pemain yang benar-benar pas untuk dijadikan investasi jangka panjang Real Madrid. Ia bisa bertandem dengan siapapun. Baik dengan para senior seperti Kroos dan Modric. Atau dengan para pemain muda seperti Tchouameni, Camavinga dan Valverde.

Matang di Usia Belia

Kematangan, kendati di usia yang masih muda, menjadi nilai plus lain dalam diri seorang Jude Bellingham. Tidak banyak pemain yang memiliki kematangan seperti ini. Bahkan pemain senior sekalipun terkadang masih kelihatan kekanak-kanakan.

Secara gamblang, bisa dibilang Bellingham bisa memahami situasi permainan dengan cepat. Ia tahu kapan harus memberi umpan kepada rekan setimnya, dan kapan ia harus mengulur waktu atau membawa bola sendiri.

Edin Terzic, pelatih Borussia Dortmund sendiri kagum atas visi bermain dan kematangan Bellingham. Terzic melabeli Bellingham sebagai pemain 19 tahun tertua yang pernah ia latih. Alasannya sederhana, Bellingham bisa menghadapi situasi sesulit apapun, serta paham harus berbuat apa.

Adapun kekaguman senada juga diungkapkan Gareth Southgate. Pelatih timnas Inggris terkejut melihat betapa cepatnya transformasi Bellingham menjadi seperti sekarang. Southgate baru lima bulan melihat perkembangan Bellingham kala itu. Tapi ia terkesan dengan progress melejit sang pemain.

Pada intinya, semua yang mengenal Bellingham setuju akan bagaimana kematangan dan mobilitas tinggi sang pemain. Roy Keane, Luke Shaw dan beberapa sosok lain bahkan menyebut Bellingham bisa menjadi apapun yang ia inginkan. Termasuk menjadi kapten Inggris suatu hari nanti.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *