Fran Garcia: Kisah Anak Hilang yang Balik Ke Real Madrid

Bola Arena

Bolaarena.com – Real Madrid sudah mengamankan pemain anyar pertama mereka, yakni Fran Garcia. Memang agak asing di telinga, tetapi Garcia bukan sosok asing buat Real Madrid. Siapa sebenarnya eks pemain Rayo Vallecano ini? Simak dalam kisah si anak hilang ini.

Rekrutan Pertama yang Murah Meriah

Pasca kalah saing dari Barcelona dalam perebutan gelar La Liga musim 2022/2023, Real Madrid gerak cepat buru pemain. Bek kiri menjadi sektor yang lemah buat klub asal Spanyol. Tidak mengherankan apabila rekrutan pertama mereka pada akhirnya adalah seorang bek kiri.

Read More

Fran Garcia adalah nama rekrutan anyar pertama Real Madrid pada musim panas 2023. Pemain yang digaet dari Rayo Vallecano diharapkan bisa menjadi jawaban atas masalah Carlo Ancelotti. Apalagi kalau bukan masalah bek kiri yang membuat Ancelotti kehilangan dua gelar elit.

Ekspektasi besar disandarkan Real Madrid pada sosok Fran Garcia yang baru mereka datangkan. Tetapi mungkin banyak yang bertanya-tanya karena calon bek kiri andalan baru Los Blancos itu berharga sangat murah. Mahar untuk memboyongnya cuma berkisar 5 juta euro saja.

Besaran mahar transfer tersebut diungkap di laman Transfermarkt, juga oleh pakar transfer Fabrizio Romano. Angka 5 juta euro bukan mahar biasa, melainkan sebuah klausul buy-back yang diaktifkan Rayo Vallecano. Klausul ini memang ada dalam kesepakatan Rayo Vallecano saat membeli Garcia.

Siapa Fran Garcia?

Bagi yang bertanya-tanya siapa Fran Garcia, ia adalah jebolan asli akademi Real Madrid. Garcia bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2009, saat usianya baru menginjak 10 tahun. Pada Februari 2018, Garcia menandatangani kontrak yang mengikatnya di klub sampai 2022.

Debut senior untuk tim senior Real Madrid dijalani Garcia tak lama setelah penandatangan kontrak. Garcia tampil menggantikan Dani Carvajal pada 6 Desember. Kala itu, Real Madrid menekuk UD Melilla pada lanjutan Copa del Rey.

Namun sayang, pasca pertandingan tersebut, Garcia tidak pernah mendapat kesempatan tampil lagi untuk tim senior. Penyebabnya tentu karena posisi bek kiri tim pada saat itu memang sudah padat. Ferland Mendy adalah pilihan utama tim, dengan Marcelo menjadi backup utamanya.

Namun demikian, Garcia masih bisa menunjukkan karir gemilang bersama Real Madrid B. Pemain kelahiran 14 Agustus 1999 mencatatkan gol pertamanya untuk Los Blancos pada Desember 2019, pada laga kontra Getafe B.

Real Madrid pastinya ingin memberi pengalaman pada Garcia, tapi dengan posisinya yang sudah sesak, mereka mengirim Garcia ke klub lain. Garcia dipinjamkan ke Rayo Vallecano pada tahun 2020, kemudian dipermanenkan pada 2021.

Siapa sangka, pemain muda Spanyol itu bersinar bersama Rayo, dengan tidak pernah absen sepanjang musim 2022/2023. Total, Fran Garcia telah mengemas 122 penampilan, mengemas total lima gol untuk rival sekota Real Madrid itu.

Melihat performa tersebut, Real Madrid tergiur untuk mendatangkan Garcia. Plus, kondisi krisis bek kiri membuat mereka berani mengaktifkan klausul pembelian kembali. Apalagi melihat mahar begitu murah yang dipasang dalam klausul pembelian kembali tersebut.

Sang Pesaing Mendy

Seperti yang sudah disebutkan di awal, muncul ekspektasi besar terhadap Fran Garcia, terlepas dari harga sang pemain yang murah meriah. Real Madrid di ambang krisis bek kiri saat ini, di tengah cedera yang kerap menghantui Ferland Mendy.

Sepeninggal Marcelo, Mendy yang jadi andalan memang terus dihantui cedera yang menghambat permainannya selama musim 2022/2023. Secara keseluruhan, Mendy absen pada 23 pertandingan, dan secara tidak langsung melenyapkan kans Real Madrid juara La Liga dan UCL.

Ancelotti sebenarnya punya dua opsi selain Mendy, yakni David Alaba dan Eduardo Camavinga. Keduanya bergantian mengisi pos Mendy selagi bek kiri Prancis itu dalam masa pemulihan. Tapi Alaba dan Camavinga lebih condong sebagai gelandang, bukan bek kiri murni.

Kedatangan Fran Garcia sebenarnya akan memojokkan Mendy, karena ia kini punya pesaing kuat untuk posisinya. Tapi persaingan inilah yang ia butuhkan. Tanpa pesaing, seorang pemain akan sulit berkembang. Secara tidak langsung, hal ini juga akan membuat performa tim menurun.

Garcia sendiri tidak berharap dirinya menjadi pesaing Mendy, karena itu berarti ia akan menggeser Mendy sebagai pilihan utama. Dalam sesi jumpa pers, Garcia hanya menginginkan satu hal, menambah solid klub dengan kehadirannya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *