Bolaarena.com – Timnas Indonesia gagal untuk meraih kemenangan saat menghadapi Palestina di Fifa Matchday. Tepatnya pada pertandingan yang dilakukan di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya pada 14 Juni 2023 kemarin.
Keadaan ini membuat peringkat yang dimiliki oleh Timnas Garuda di Fifa tidak mengalami perubahan dari sebelumnya. Alias masih berada di urutan ke-149 dari semua timnas yang dinaungi oleh Fifa. Tentunya ini membuat para fans yang memiliki ekspektasi lebih merasakan sedikit kecewa.
Shin Tae Yong Tetap Bangga
Walau demikian, meski anak didiknya tidak mampu meraih kemenangan pada Matchday tersebut, sang pelatih Shin Tae Yong tetap merasa bangga. Ini terjadi karena menurutnya para punggawa skuad Garuda telah memberikan yang terbaik sejak awal dimulainya laga.
Pada kesempatan itu Shin Tae Yong menyoroti bahwa Asnawi Mangkualam dan kawan-kawannya mampu mendominasi peluang. Tepatnya dengan terus memberikan tekanan pada para pemain Palestina.
Melihat hal itu, terbersit sedikit rasa kecewa yang cukup disesalkannya. Lantaran, melihat situasi dan kondisi di lapangan seharusnya timnas Garuda bisa merebut kemenangan setidaknya dengan 2 atau 3 gol dari kesempatan yang ada.
Akan tetapi sayangnya, nasib baik masih belum berpihak pada Asnawi dan rekan-rekannya. Sebab, sampai berakhirnya babak kedua, dua belah pihak masih mandul dan tidak ada satupun gol yang berhasil tercipta.
Mengenai kondisi ini, Shin Tae Yong pun sedikit mengevaluasi tentang progress yang ditunjukkan oleh para anak asuhnya. Menurutnya secara keseluruhan para punggawa timnas Indonesia sudah bagus dan bisa membuat timnas Palestina kewalahan.
Hanya saja, ketika ada peluang yang tercipta, para punggawanya belum bisa memberikan finishing terbaik sehingga tidak bisa mencetak keunggulan. Barangkali mengenai eksekusi akhir inilah yang harus ditingkatkan oleh para pemain Indonesia di waktu mendatang.
Kemudian, selain menyoroti tentang masih lemahnya eksekusi akhir dari para pemain, Shin Tae Yong juga menyinggung soal pemain yang baru debut. Antara lain Rafael Struick dan juga Ivar Jener yang baru gabung di pelatihan.
Pelatih andalan skuad Garuda tersebut mengaku cukup puas dengan penampilan yang ditunjukkan oleh kedua pemain debutan. Sebab keduanya mampu memberikan penampilan impresif seperti yang diekspektasikan atas kedatangannya.
Kemudian, masih senada dengan apa yang dirasakan oleh Shin Tae Yong, kapten timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam tidak bisa menunjukkan raut kekecewaannya. Sebab, dirinya dan teman-temannya gagal untuk membawa Indonesia meraih poin penuh.
Walaupun demikian, sang pemain andalan tersebut mengaku bersyukur Indonesia masih bisa mengimbangi sang tamunya. Terlebih dengan tidak kebobolan satu angka pun dari timnas Palestina.
Terkait ini, Asnawi pun menjelaskan jika sekarang timnya harus bangkit dari apa yang telah terjadi. Lalu menyiapkan diri dengan lebih baik di Jakarta. Sebab dalam waktu yang tidak lama, akan menghadapi timnas nomor 1 dunia, Argentina yang tentu lebih tinggi tekanannya.
Tanggapan Pelatih Palestina
Lebih lanjut, setelah menjalani laga Matchday bersama dengan timnas Indonesia, pelatih Palestina Makram Daboub pun memberikan tanggapannya. Pelatih tersebut, tidak canggung untuk mengakui bahwa anak asuhnya cukup kewalahan di laga.
Padahal, sebelum pertandingan terjadi, banyak pihak yang lebih mengunggulkan timnas Palestina dibandingkan Indonesia. Alasannya karena dari segi peringkat, tim tersebut berada di urutan ke-93 yang lebih tinggi dibandingkan skuad Garuda yang berada di posisi 149.
Namun ternyata, apa yang terjadi di lapangan benar-benar menunjukkan sesuatu yang berbeda. Faktanya para pemain Indonesia mampu memberikan penampilan yang menekan sedari awal yang membuat kiper Rami Hamada cukup kelimpungan.
Terkait hal ini, sang pelatih Makram Daboub pun angkat bicara. Khususnya mengenai alasan timnas Palestina gagal memberikan penampilan terbaiknya pada Matchday Fifa kontra Indonesia yang baru saja usai.
Pertama, menurutnya kondisi cuaca cukup mempengaruhi performa dari para pemain Palestina. Berdasarkan pengamatannya, para pemainnya hanya bisa bertahan dengan penampilan bagus dalam beberapa menit saja. Selebihnya banyak kehilangan bola karena kurang bisa melakukan penyesuaian dengan kondisi yang ada.
Lain daripada itu, sang pelatih juga menyorot adanya dua pemain naturalisasi Indonesia yang memberikan perlawanan menyulitkan. Keduanya adalah Elkan Baggott dan Marc Klok yang disebutnya memiliki kecepatan bermain yang membuat anak asuhnya berada dalam ancaman.